(Laporan Responsi
Sosiologi Pertanian)
Oleh :
Kelompok 3
1. Afrida
Ayu Audia 1514121107
2. Devi
Puspita Amartha 1514121100
3. Fitroh
Amandini 1514121077
4. Haitomi 1514121118
5. M.
Reza Gemilang 1214121143
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
LAMPUNG
2015
I.
TEORI
PROSES-PROSES SOSIAL
Proses sosial adalah
cara-cara berhubungan yang dilihat apabila orang-perorangan dan
kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem serta
bentu-bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada
perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya pola-pola kehidupan yang terlah
ada. Proses sosial dapat diartikan sebagai pengaruh timbale-balik antara
pelbagai segi kehidupan bersama, misalnya pengaruh-mempengaruhi antara
social dengan politik, politik dengan ekonomi, ekonomi dengan sosial.
Interaksi
social merupakan kunci dari semua kehidupan social, karena tanpa interkasi
social tak akan mungkin ada kehidupan bersama. Interaksi Sosial sebagai Faktor
Utama dalam Kehidupan Sosial. Bentuk umum proses social adalah interaksi sosial
(yang juga dapat dinamakan sebagai proses sosial)
Adapun menurut beberapa ahli
mengenai proses-proses sosial tersebut :
a. Menurut
J.A. A. Doom dan C. J. Lamers (1959) dalam proses sosial terdapat pemikiran
sebagai berikut :
1. Dalam
sosiologi “satuan analisis” adalah
kejadian sosial yang disebut interaksi sosial antara dua orang atau lebih.
2. Dalam
interaksi sosial perlu dibedakan tiga hal :
·
Orang-orang yang bertindak
·
Masyarakat
·
Kebudayaan
3. Sejumlah
interaksi sosial dapat digolongkan dalam berbagai jenis hubungan sosial yang
dibina oleh sejumlah orang, grup atau organisasi.
4. Hubungan
sosial antara orang-orang satu grup atau dua grup disebut “hubungan sosial antar grup” yang menurut cirinya ada proses sosial
yang mendekatkan orang (solidaritas)
dan ada proses sosial yang menjauhkan orang (antagonis).
5. Tiga
jenis proses yang bersifat mempersatukan adalah proses kerjasama, akomodasi dan
asimilasi.
6. Akulturasi,
sebagai suatu proses kehidupan mencakup kejadian-kejadian sebagai hasil kontak
antara orang-orang beragam kelompok pola kebudayaan yang membawa
perubahan-perubahan pada masing-masing pihak.
b. Menurut
Gillin (1951), Proses sosial adalah suatu hubungan timbal balik dalam kehidupan
manusia. Proses sosial digolongkan menjadi dua macam yaitu :
1. Proses
asosiatif, yang mencakup akomondasi, asimilasi, kerja sama, dan akulturasi.
2. Proses
disosiatif, yang mencakup persaingan, pertentangan, atau pertikaian yang berupa
konflik.
c. Soerdjono
Dirdjosisworo; mengartikan proses sosial sebagai pengaruh timbal balik antara
berbagai segi kehidupan bersama. Ia kemudian memperinci pengertian rumusan ini
sebagai berikut :
1. Pengaruh
timbal balik sebagai akibat hubungan timbal balik antara individu dengan
kelompok dan kelompok dengan kelompok mengenai berbagai aspek kehidupan manusia
seperti politik, ekonomi, sosial budaya dan keamanan.
2. Berbagai
segi kehidupan tersebut adalah penerapan aspek-aspek utama dalam kehidupan
sosial yang mewarnai bahkan menentukan perkembangan dalam kehidupan bersama.
II.
ANALISIS
ARTIKEL POLA-POLA KEBUDAYAAN
1.
Pola Bersikap
·
Mahasiswa harus mendapatkan ketenangan
di keluarga, kasih sayang yang nyata dari orang tua dan saudara-saudaranya (Kalimat 5 paragraf 1).
·
Dalam berilmu mereka tidak berfikir
logis, tidak kritis, terlalu percaya kepada dosen sebagai orang tua. Terlalu
memakai argumentasi berdasarkan kepribadian dan kewibawaan orang lain (Kalimat 7 paragraf 2).
·
Bagaimanapun juga mahasiswa-mahasiswa
itu sedikitnya membawa cara-cara berfikir yang ilmiah atau intelektualitas,
sehingga tidak dapat menerima cara-cara berfikir di desa yang tercermin dalam
pembicaraan-pembicaraan mereka (Kalimat 9
paragraf 2).
2.
Pola Bertindak
·
Terjadi juga dengan sengaja desintegrasi
oleh mereka yang ingin menonjolkan diri sebagai orang yang sudah lebih tinggi
pendidikannya daripada penduduk desa (Kalimat
12 paragraf 2).
·
Agar terjadi komunikasi baik antara
mahasiswa dan keluarga, maka orang tua yang anaknya menjadi mahasiswa wajib
mencari keterangan-keterangan tentang dunia mahasiswa baik dari anaknya sendiri
maupun dari orang lain yang tahu menahu tentang dunia mahasiswa (Kalimat 1 paragraf 3).
·
Orang tua yang hidup di kota dengan
sendirinya lebih tahu-menahu, lebih banyak mendengar tentang kehidupan mahasiswa.
Ada orang tua yang hidup di kota karena pendidikannya tetap acuh tak acuh
tentang kehidupannya sebagai mahasiswa (Kalimat
1,2 paragraf 5).
3.
Pola Sarana Benda-Benda
·
Hidup di kota dengan adanya surat kabar
dan radio, film, pertunjukan-pertunjukan seni, perpustakaan, sedikit banyak
menyangkut bahan-bahan kuliah (Kalimat 6
paragraf 4)
DAFTAR
PUSTAKA
Soerjono
Soekanto. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar.
Jakarta: PT Grafindo Persada.
Mitchell,
Duncan. 1984. Sosiologi Suatu Analisa Sistem
Sosial. Jakarta: Rineka cipta.
Koentjaraningrat.
1999. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta:
Pt Rineka Cipta.
Nemu jurusan sama univ sama tugas juga sama, alhamdulillah ada juga di sini
BalasHapus