LITTLE HELPER

Penolong Kecil. Hope you enjoy in my blog.

Selasa, 15 Maret 2016

PROSES-PROSES SOSIAL [Sosiologi Pertanian]

PROSES-PROSES SOSIAL
(Laporan Responsi Sosiologi Pertanian)






Oleh :
Kelompok 3
1.     Afrida Ayu Audia      1514121107
2.     Devi Puspita Amartha 1514121100
3.     Fitroh Amandini         1514121077
4.     Haitomi                       1514121118
5.     M. Reza Gemilang      1214121143










JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2015








I.                   TEORI PROSES-PROSES SOSIAL


Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dilihat apabila orang-perorangan dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk-bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya pola-pola kehidupan yang telah ada. Proses sosial dapat diartikan sebagai pengaruh timbal-balik antara berbagai segi kehidupan bersama, misalnya pengaruh-mempengaruhi antara sosial dengan politik, politik dengan ekonomi, ekonomi dengan sosial.

Interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial, karena tanpa interaksi sosial tidak akan mungkin ada kehidupan bersama. Interaksi Sosial sebagai Faktor Utama dalam Kehidupan Sosial. Bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial (yang juga dapat dinamakan sebagai proses sosial)

Adapun menurut beberapa ahli mengenai proses-proses sosial tersebut :
a.       Menurut J.A. A. Doom dan C. J. Lamers (1959) dalam proses sosial terdapat pemikiran sebagai berikut :
1.      Dalam sosiologi “satuan analisis” adalah kejadian sosial yang disebut interaksi sosial antara dua orang atau lebih.
2.      Dalam interaksi sosial perlu dibedakan tiga hal :
·         Orang-orang yang bertindak
·         Masyarakat
·         Kebudayaan
3.      Sejumlah interaksi sosial dapat digolongkan dalam berbagai jenis hubungan sosial yang dibina oleh sejumlah orang, group atau organisasi.


4.      Hubungan sosial antara orang-orang satu group atau dua group disebut “hubungan sosial antar group” yang menurut cirinya ada proses sosial yang mendekatkan orang (solidaritas) dan ada proses sosial yang menjauhkan orang (antagonis).
5.      Tiga jenis proses yang bersifat mempersatukan adalah proses kerjasama, akomodasi dan asimilasi.
6.      Akulturasi, sebagai suatu proses kehidupan mencakup kejadian-kejadian sebagai hasil kontak antara orang-orang beragam kelompok pola kebudayaan yang membawa perubahan-perubahan pada masing-masing pihak.

b.      Menurut Gillin (1951), Proses sosial adalah suatu hubungan timbal balik dalam kehidupan manusia. Proses sosial digolongkan menjadi dua macam yaitu :
1.      Proses asosiatif, yang mencakup akomondasi, asimilasi, kerja sama, dan akulturasi.
2.      Proses disosiatif, yang mencakup persaingan, pertentangan, atau pertikaian yang berupa konflik.

c.       Soerdjono Dirdjosisworo; mengartikan proses sosial sebagai pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama. Ia kemudian memperinci pengertian rumusan ini sebagai berikut :
1.      Pengaruh timbal balik sebagai akibat hubungan timbal balik antara individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok mengenai berbagai aspek kehidupan manusia seperti politik, ekonomi, sosial budaya dan keamanan.
2.      Berbagai segi kehidupan tersebut adalah penerapan aspek-aspek utama dalam kehidupan sosial yang mewarnai bahkan menentukan perkembangan dalam kehidupan bersama.

Kesimpulan proses-proses sosial menurut teori para ahli :
Ø  Proses sosial adalah interaksi sosial antara dua orang atau lebih.
Ø  Proses sosial adalah suatu hubungan timbal balik dalam kehidupan manusia. 
Ø  Proses sosial sebagai pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama.


II.                ANALISIS ARTIKEL PROSES-PROSES SOSIAL


1.      Dalam Sosiologi “satuan analisis” adalah kejadian sosial yang disebut interaksi sosial antara dua orang atau lebih.
·         Dengan adanya cacah jiwa desa, seseorang bertugas membantu “kepala tebang” dalam pekerjaan administrasi dan akhirnya dikenal dengan nama jabatan carik (juru tulis).
·         Dengan bertambah banyaknya rakyat, mulailah diadakan pembantu-pembantu lain dari lurah; “kebayan” yang menjadi penyambung pimpinan lurah ke bawah .

2.      Dalam interaksi sosial perlu dibedakan tiga hal :
·         Orang-orang yang bertindak   : Lurah , carik, kebayan, rakyat
·         Masyarakat                              : Masyarakat “Desa Jawa”
·         Kebudayaan                            : Kelompok perintis-perintis pertama yang maju ke muka untuk membuka hutan sudah mempunyai pimpinan yaitu umumnya orang yang telah mendapat “mandat perintisan” itu.

3.      Sejumlah interaksi sosial dapat digolongkan dalam berbagai jenis hubungan sosial yang dibina oleh sejumlah orang, group atau organisasi.
·         Dengan adanya cacah jiwa desa, seseorang bertugas membantu “kepala tebang” dalam pekerjaan administrasi dan akhirnya dikenal dengan nama jabatan carik (juru tulis).
·         Dengan bertambah banyaknya rakyat, mulailah diadakan pembantu-pembantu lain dari lurah; “kebayan” yang menjadi penyambung pimpinan lurah ke bawah .


4.      Hubungan sosial antara orang-orang satu group atau dua group disebut “hubungan sosial antar group” yang menurut cirinya ada proses sosial yang mendekatkan orang (solidaritas) dan ada proses sosial yang menjauhkan orang (antagonis).
·         Transmigran spontan sudah dimulai sejak tahun 1950 dengan pemberian ijin perintisan oleh 2 marga : marga W. Yaitu Semah (Pesirah di Gedong Tataan) yang menghasilkan pusat perintisan Banyumas, di bagian hulu W.Waya dan marga Anak Tuha (Pesirah di Hadujangratu) dengan pusat perintisan Kalirejo di bagian hilir dari W.Waya.

5.      Tiga jenis proses yang bersifat mempersatukan adalah proses kerjasama, akomodasi dan asimilasi.
·         Kerjasama       : Dengan adanya cacah jiwa desa, seseorang bertugas membantu “kepala tebang” dalam pekerjaan administrasi yaitu carik (juru tulis). Kemudian diadakan pembantu-pembantu lain dari lurah; “kebayan” yang menjadi penyambung pimpinan lurah ke bawah .
·         Akomodasi      : Dengan bertambah banyaknya rakyat, mulailah diadakan pembantu-pembantu lain dari lurah; “kebayan” yang menjadi penyambung pimpinan lurah ke bawah .
·         Asimilasi         :
ü  Pengikut (rakyat) yang dikumpulkan oleh “kepala tebang’ itu dan wilayah penebangan (teritorial) yang mulai dapat direbut dari hutan merupakan unsur gambaran suatu embrio “desa jawa” yang tumbuh.
ü  Pada garis besarnya masyarakat “desa jawa” yang tumbuh mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
a.       Mempunyai rakyat yang menetap
b.      Mempunyai wilayah desa yang tegas batas batasnya
c.       Mempunyai pamong desa dengan lurah sebagai pucuk pimpinan.
6.      Akulturasi, sebagai suatu proses kehidupan mencakup kejadian-kejadian sebagai hasil kontak antara orang-orang beragam kelompok pola kebudayaan yang membawa perubahan-perubahan pada masing-masing pihak.
·         Kelompok perintis-perintis pertama yang maju ke muka untuk membuka hutan sudah mempunyai pemimpin yaitu umumnya orang yang telah mendapat “mandat perintisan” itu. Pemimpin perintisan sering mendapat julukan : “kepala tebang”. Pengikut (rakyat) yang dikumpulkan oleh “kepala tebang’ itu dan wilayah penebangan (teritorial) yang mulai dapat direbut dari hutan merupakan unsur gambaran suatu embrio “desa jawa” yang tumbuh.
·         Dengan adanya cacah jiwa desa, seseorang bertugas membantu “kepala tebang” dalam pekerjaan administrasi dan akhirnya dikenal dengan nama jabatan carik (juru tulis), sedangkan “kepala tebang” mulai menamakan diri sebagai “lurah” (kepala desa). Dengan bertambah banyaknya rakyat, mulailah diadakan pembantu-pembantu lain dari lurah; “kebayan” yang menjadi penyambung pimpinan lurah ke bawah .







DAFTAR PUSTAKA


Soerjono Soekanto. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Grafindo Persada.
Mitchell, Duncan. 1984. Sosiologi Suatu Analisa Sistem Sosial. Jakarta: Rineka cipta.
Koentjaraningrat. 1999. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Pt Rineka Cipta.

Anonim. Proses Sosial dan Interaksi Sosial (Online) http://jasmerah00.blogspot.co.id/2013/01/proses-sosial-dan-interaksi-sosial.html diakses 14 Oktober 2015.

0 komentar:

Posting Komentar