Lalu riuhlah kelas penulis saat diumumkan mengenai ujian praktek itu, ada yang ngeluh, ada yang udah gupek nyari joki untuk menerjermahkan tulisannya, ada juga yang langsung sibuk siap-siap mau gimana bikinnya. Penulis sendiri sih termasuk yang nyantai, karena baru bikin tulisannya H-1 pas malem-malem pula buatnya (Ini emang kaya ngeremehin dan ngegampangin). Tapi walaupun dibuatnya H-1 hasilnya harus memuaskan dong. Jadi, biar memuaskan penulis mulailah mencari-cari referensi yang ada diinternet buat inspirasi dan biar gak ngehasilin autobiografi yang boring, mainstream, dan formal banget. Jadi ada tips-tips untuk kalian nih yang mau nulis autobiografi dan kepengen yang antimainstream alias biasa-biasa aja
1. Buat Pendahuluan yang Eyecathcing a.k.a menarik
Pendahuluan ini bener bener berpengaruh besar pokoknya. Disini waktunya kamu untuk menarik perhatian dari pembaca. Jangan sampe deh kamu nulis nama, umur, tempat lahir, alamat dan tetek bengek segala macem disini. BASI. Mulailai sesuatu yang menarik, misalnya ceritain cuaca di hari kelahiran kamu gitu, atau ceritain dari suatu kejadian gitu. Bisa juga flashback. Cukup inget aja, kalo pendahuluan sebuah tulisan adalah kuncinya. Make interesting one.
2.Bikin judul yang hits
Judul itu ibarat sampul autobiografi kamu, seharusnya ditulis dengan nada dan gaya tulisan selain harus menarik perhatian dan minat. Pastiin judul yang buat itu pendek dan mudah di ingat daripada panjang, susah dingerti, gak nyambung pula sama tulisannya. hindari menulis My autobiography.....sekali lagi BASI. hahahaha becanda
3. Pake gaya penulisan kamu sendiri
Yang namanya autobiografi itu adalah jalan cerita hidup yang kamu tulis sendiri selain itu orang membaca autobiografi juga untuk dapetin wawasan mengenai bagaimana rasanya jadi orang lain. Dan jadi diri kamu sendiri saat menulis adalah cara yang pasti untuk membuat orang tetap membaca.
Yaudah deh langsung ajayaa ini contohnya, ini penulis sendiri yang tulis dan ini yang penulis presentasikan saat ujian praktek bahasa inggris di bangku SMA.
I DREAMED A DREAM
Out
in the woods of Untoro, a child was born to Mr. and Mrs. Yahya in the year
1997. This lovely baby was named Devi Puspita Amartha Yahya. And that’s me!
Now, I am 17 years old and in my final year of high school. I ready to pursue
my longlife dream, going abroad.
In
the first year of high school, I have a dream to be ambassador. The reason is
simple, every time I read newspaper I always attracted by International news.
I am curious with what going outside and interested to learn their mindset . But,
coming from a middle class family,
I do not dare to
dream to go abroad using fund from my parents and going
abroad is a symbol of wealth in Indonesia, something out of my family's reach. As a high school student, I think, to be a diplomat
is a profession that gives an opportunity to go overseas
and funded by the state.
Beyond
my selfish reason to be ambassador, I also want to bring the name of Indonesia
to the center of world. Introducing our particoloured culture, make political and
of course educational relationship. So that every student can be easily to
continue their study overseas.
Semoga bermanfaat!!! kalian juga bisa tanya-tanya bisa dikolom komentar lhoo^-^)v
0 komentar:
Posting Komentar