LITTLE HELPER

Penolong Kecil. Hope you enjoy in my blog.

Minggu, 01 Mei 2016

PENGENALAN ALAT-ALAT [Mikrobiologi Umum]




PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM
(Laporan Praktikum Mikrobiologi Pertanian)





Oleh

Devi Puspita Amartha Yahya
1514121100









LABORATORIUM HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2016



I.   PENDAHULUAN



1.1  Latar Belakang

Mikrobiologi adalah sebuah cabang ilmu biologi yang mempelajari mikroorganisme. Mikrobiologi dimulai sejak ditemukannya mikroskop  dan menjadi bidang yang sangat penting dalam biologi setelah  Louis Pasteur dapat menjelaskan proses fermentasi anggur (wine) dan membuat serum rabies. Mikroorganise atau mikroba adalah organisme yang berukuran sangat kecil sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantu berupa mikroskop.

Laboratorium mikrobiologi memiliki banyak alat-alat yang perlu diketahui fungsinya, prinsip dan cara penggunaannya. Misalnya saja mikroskop yang merupakan alat utama yang sering digunakan di laboratorium mikrobiologi. Dengan pertolongan mikroskop kita dapat mengamati bakteri yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop berfungsi untuk membesarkan benda yang dilihat sehingga membantu untuk mengamati benda yang renik. Selain peralatan gelas tersebut pada laboratorium mikrobiologi masih ada sejumlah alat khususnya antara lain autoklave, oven, mikroskop, jarum ose, gelas objek, gelas penutup, inkubator, laminar air flow, spektrofotometer untuk mengukur kepekaan suspensi atau larutan.

Pada saat malakukan praktikum mikrobiologi, terlebih dahulu kita perlu mengetahui jenis-jenis alat yang akan digunakan pada praktiukum tersebut. Selain itu, kita juga perlu mengetahui prosedur penggunaannya, cara pembersihan dan fungsi dari masing-masing alat tersebut. Pada saat ini alat merupakan salah satu pendukung dari pada keberhasilan suatu pekerjaan di laboratorium Sehingga untuk memudahkan berlangsungnya praktikum, pengetahuan mengenai alat sangat diperlukan.
Berdasarkan uraian permasalahan di atas, maka perlu dilakukannya praktikum ini,agar dapat mengetahui fungsi dari alat-alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi.


1.2  Tujuan

Adapun tujuan dari  percobaan ini adalah sebagai berikut :
1.      Mengenal berapa peralatan yang dibutuhkan dalam pengujian mikrobiologis.Mengenal nama, fungsi, dan prinsip kerja dari tiap-tiap alat.
2.      Mengetahui fungsi dan mengoprasikan peralatan yang dibutuhkan dalam pengujian mikrobiologis.


3.       



II.  BAHAN DAN METODE



2.1     Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah sebagai berikut:
- Cawan petri                                           - Timbanagan
- Pipet tetes                                              - Rotamixer
- Pipet ukur dan rubber bulb                    - Mikroskop cahaya
- Tabung reaksi                                        - Mikroskop stereo
- Erlenmeyer                                            - Autoklaf
- Mortir dan alu                                       - Oven
- Gelas beker                                            - Incubator
- Gelas ukur                                             - Orbital shaker
- Batang L                                               - Hotplate
- Jarum ose                                               - Colony counter
- Jarum ent                                               - LAF
- Pinset                                                     - Water stiller
- Shapel                                                    - Magnetic stirrer
- Mikropipet                                             - Spectrophotometer
        - Spatula                                                  - Durham


2.2     Prosedur Kerja

1.      Mengamati dengan baik dan gambar setiap alat yang sudah disiapkan di dalam laboratorium.
2.      Memberikan keterangan berupa rincian nama, bagian-bagian alat dan fungsinya.
3.      Memberikan penjelasan singkat tentang prinsip kerja beberapa alat penting yang diamati.






III. HASIL DAN PEMBAHASAN



3.1     Hasil Pengamatan

No.
Gambar
Keterangan
1.
Mikroskop Majemuk
Untuk melihat benda-benda kecil/ mikroskopis
2.
Mikroskop Stereo
Untuk melihat benda-benda kecil/mikroskopis
3.
Mikropipet


Untuk memindahkan cairan dari satu tempat ke tempat lain
4.
Magnetic Stirrer
Untuk menghomogenkan satu larutan dengan pengadukan
5.
Bunsen
Untuk menciptakan kondisi yang steril dengan membakar kontaminan
6.
Erlenmeyer
Sebagai tempat reaksi untuk larutan
7.
Gelas Beaker
Berfungsi untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu
8.
Tabung Reaksi

Untuk uji-uji biokimiawi dan menumbuhkan mikroba
9.
Tabung Durham
Untuk mendeteksi produksi gas yang dihasilkan dari mikroorganisme
10.
Colony Counter
Untuk menghitung jumlah koloni bakteri atau mikroorganisme
11.
Jarum Ose
Untuk memindahkan atau mengambil koloni suatu mikrobia ke media yang akan digunakan kembali
12.
Jarum Ent




Untuk memindahkan dan mengambil koloni suatu mikrobia ke media yang akan digunakan kembali
13.
Pinset
Untuk mengambil suatu benda dengan cara menjepit
14.
Kaca Objek
Untuk meletakkan preparat
15.
Cawan Petri
Untuk membiakkan (kultivasi) mikrorganisme pada medium yang dituangkan di atas cawan
16.
Spectrophotometer
Untuk mengukur absorbansi dengan cara melewatkan dengan panjang gelombang
17.
Hot Plate

Untuk memanaskan
18.
Orbital Shaker
Untuk menghomogenkan suatu larutan
19.
Oven
Untuk memanaskan media
20.
 Autoclaf
Untuk mensterilkan berbagai alat dan bahan dengan uap air panas bertekanan
21.
Water Destiler
Untuk membuat air destilasi
22.
Mortar dan Pestle


Untuk menghancurkan dan mencampurkan padatan
23.
Gelas Ukur
Untuk mengukur volume suatu cairan dan memiliki skala volume
24.
Pipet Ukur
Untuk memindahkan atau mengambil larutan dengan volume yang diketahui
25.
Rubber Bulp
Untuk menyedot larutan yang dapat dipasangkan pada pangkal pipet ukur
26.
pH Meter
Untuk mengukur atau  mengetahui pH suatu larutan.
27.
Pipet Tetes
Untuk memindahkan atau mengambil larutan dengan volume yang tidak diketahui
28.
Dri Glasky


Untuk perhitungan angka kuman
29.
Laminar Air Flow
Untuk mensterilkan media/ bahan penumbuh bakteri
30.
Incubator
Untuk menumbuhkan media/ bakteri


3.2     Pembahasan

Mikrobiologi adalah telaah mengenai organisme hidup yang berukuran mikroskopis. Dua mikroorganisme terdiri dari lima kelompok organisme; bakteri, protozoa, virus, sera algae dan cendawan mikroskopis. Dalam bidang mikrobiologi kita mempelajari banyak segi mengenai jasad-jasad renik ini (juga dinamakan mikroba atau protista): di mana adanya, ciri-cirinya, kekerabatan antara sesamanya seperti juga dengan kelompok organisme lainnya pengandaliannya, dan peranannya dalam kesehatan serta kesejahtaraan kita. Mikroorganisme sangat erat kaitannya dengan kehidupan kita (Sutedjo, 1996).

Mikroskop adalah alat yang paling khas dalam laboratorium mikrobiologi yang memberikan pembesaran yang membuat dan dapat melihat struktur organisme yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Mikroskop yang tersedia memungkinkan panjang kalian pembesaran yang luas dari beberapa kali hingga ribuan kali sehingga dapat terlihat jelas. Anthonievan Leuwenhoek adalah orang pertama kali melihat bakteri dengan menggunakan instrumen optik yang terdiri atas lensa bikonveks. Pada waktu ia menemukan bakteri dengan berbagai cairan, diantaranya cairan tubuh, air, ekstrak lada serta bir. Pencarian mikroskop itu membuka peluang untuk dilakukannya penelitian mengenai proses terjadinya fermentasi dan penemuan jasad renik penyebab penyakit (Moningka, 2008).

Autoklaf digunakan sebagai alat sterilisasi uap dengan tekanan tinggi. Penggunaan autoklaf  untuk sterilisasi, tutupnya jangan  diletakkan sembarangan dan dibuka-buka karena isi botol atau tempat medium akan meluap dan hanya boleh dibuka ketika manometer menunjukkan angka 0 serta dilakukan pendinginan sedikit demi sedikit. Medium yang mengandung vitamin, gelatin atau gula, maka setelah sterilisasi medium harus segera didinginkan. Cara ini untuk menghindari zat tersebut terurai. Medium dapat langsung disimpan di lemasi es jika medium sudah dapat dipastikan steril (Dwidjoseputro, 1994).

Porselen sebagai bahan pembuat alat laboratorium mempunyai keunggulan tahan (resistant) terhadap suhu tinggi. Pada permukaan alat terbuat dari porselen biasanya diupam (glazir), sehingga bahan porselen tidak tembus sinar. Selain bahan porselen masih ada lagi bahan alat laboratorium yang terbuat dari plastic. Plastik dapat dikelompokan menjadi beberapa kelompok tergantungpenyusunanya. Coba perhatikan alat laboratorium, misalnya corong, botol kimia, ataugelas kimia. Alat-alat tadi dapat bersifat keras atau lentur, atau tembus sinar, tembus pandang atau tidak tembus sinar. Hal tersebut disebabkan karena bahannya berbeda. Bahan penyusun plastik berupa polythene, polypropylene, PVC dan styrene (Hadioetomo, 1993).

Melakukan suatu percobaan di laboratorium, kadang-kadang harus dipilih bahan peralatan yang cocok, sehingga tidak keliru atau salah pengertian mengenaisifat bahan peralatan tersebut. Peralatan gelas harus selalu bersih, yaitu dicuci denganlarutan deterjen yang cukup hangat. Bila memungkinkan perlu dibilas dengan basaatau asam, lalu dibilas sekali lagi dengan air bersih. Sebelum digunakan, peralatangelas tersebut dibilas sekali lagi dengan larutan yang akan digunakan yang akan disimpan dalam peralatan tersebut. Peralatan gelas seperti pipet, labu takar dan lain-lain, sangat teliti dan merupakan produksi kerajian dan teknologi yang berkualitastinggi. Namun demikian ketelitian tidak akan berarti bila selama analisa, penggunaanalat dan prosedur tidak dikakukan dengan cermat dan tepat (Azhie, 2012)

1)      Cawan petri
Cawan petri atau telepa petri adalah sebuah wadah yang bentuknya bundar dan terbuat dari plastik atau kaca yang digunakan untuk membiakkan sel. Cawan Petri selalu berpasangan, yang ukurannya agak kecil sebagai wadah dan yang lebih besar merupakan tutupnya. Cawan Petri dinamai menurut nama penemunya pada tahun 1877, yaitu Julius Richard Petri (18521921), ahli bakteri berkebangsaan Jerman. Alat ini digunakan sebagai wadah untuk penyelidikan tropi dan juga untuk mengkultur bakteri, khamir, spora, atau biji-bijian. Cawan Petri plastik dapat dimusnahkan setelah sekali pakai untuk kultur bakteri.

2)      Pipet ukur dan Rubber bulb
Pipet Ukur berfungsi untuk memindahkan larutan atau cairan ke dalam suatu wadah dengan berbagai ukuran volume. Untuk ukuran volume pada Pipet ukur yang paling besar adalah pipet ukur dengan volume 50ml. Sedangkan rubber bulb adalah alat untuk menyedot larutan yang dapat dipasang pada pangkal pipet ukur. Karet sebagai bahan filler merupakan karet yang resisten bahan kimia. Filler memiliki 3 saluran yang masing-masing saluran memiliki katup. Katup yang bersimbol A (aspirate) berguna untuk mengeluarkan udara dari gelembung. S (suction) merupakan katup yang jika ditekan maka cairan dari ujung pipet akan tersedot ke atas.

3)      Pipet tetes
Pipet tetes berfungsi untuk memindahkan sejumlah cairan. Pipet tetes tersedia untuk berbagai jenis penggunaan pipet dengan berbagai tingkatan akurasi dan presisi. Pipet dengan ukuran volume 1 hingga 1000 μl dinamakan mikropipet (micropipettes), sedangkan ukuran volume yang lebih besar dinamakan dengan makropipet (macropipettes).

4)      Tabung reaksi
Tabung reaksi adalah tabung genggam yang digunakan untuk mencampur atau memanaskan bahan-bahan kimia di laboratorium. Tabung tersebut terbuka dibagian atas dan dasar tabung yang bulat. Tabung Reaksi biasanya terbuat dari bahan kaca atau plastik.

5)      Erlenmeyer
Erlenmeyer adalah peralatan gelas (Glass ware equipment) yang seringkali digunakan untuk analisa dalam laboratorium. Bentuknya bulat dan berbentuk kerucut dibagian atasnya, sedangkan dasar permukaan yang rata membuatnya fleksibel di letakan dimana saja.

6)      Mortar dan Alu
Alat ini digunakan untuk mengerus atau menghaluskan bahan yang akan dianalisa. Mortar dan alu  memiliki fungsi sebagai pencampur media dangan bahan lainnya.

7)      Beaker glass
Beaker glass adalah sebuah wadah penampung yang digunakan untuk: mengaduk,  mencampur, memanaskan cairan yg biasanya digunakan dalam laboratorium. Beker secara umum berbentuk silinder dengan dasar yang bidang dan tersedia dalam berbagai ukuran. Beker dapat terbuat dari kaca, umumnya kaca borosilikat ataupun dari plastik.

8)      Gelas ukur
Fungsi Gelas ukur adalah untuk mengukur volume. Gelas ukur dapat digunakan untuk mengukur volume segala benda, baik benda cair maupun benda padat pada berbagai ukuran volume. Gelas ukur dapat terbuat dari gelas (polipropilen) ataupun plastik.


9)      Batang L
Batang L berfungsi menyebarkan suatu biakan atau cairan dipermukaan medianya.Bentuknya segitiga kecil dan biasanya digunakan sebagai alat praktikum mikrobiologi.

10)        Jarum ose
Jarum ose berfungsi untuk memindahkan biakan untuk ditanam  atauditumbuhkan ke media baru.

11)        Jarum ent
Jarum ent berfungsi untuk mengambil dan menyebar sample koloni mikroba jamur pada medium padat.

12)        Pinset
Pinset adalah alat yang terbuat dari besi. Pinset (yang ujungnya lancip), digunakan untuk mengambil atau menarik beberapa sampel. Fungsi pinset itu untuk menjepit benda kecil atau pun yang sangat lembek (lembut).

13)        Shapel
Fungsi shapel  untuk membuka otot otot bagian perut atau juga berfungsi seperti pisau untuk memotong.

14)        Mikropipet
Mikropipet adalah alat untuk memindahkan cairan yangbervolume cukup kecil, biasanyakurang dari 1000 µl. Banyak pilihan kapasitas dalam mikropipet,misalnya mikropipet yang dapat diatur volume pengambilannya (adjustable volume pipette)  mikropipet yang tidak bisa diatur volumenya, hanya tersedia satu pilihan volume (fixed volume pipette) misalnya mikropipet 5 µl. Dalam penggunaannya, mikropipet memerlukan tip.

15)        Spatula
Spatula adalah sebuah alat yang berbentuk seperti sendok panjang dengan ujung atasnya datar.
16)        Mikroskop majemuk
Mikroskop majemuk berfungsi untuk melihat objek yang membutuhkan perbesaran yang lebih besa ( jelas) Mikroskop majemuk memerlukan kualitas yang tinggi tidak hanyapada obyektif dan bagian mata tapi juga pada kondensor  substage.

17)        Mikroskop stereo
Mikroskop stereo berfungsi untuk melihat objek yang membutuhkan perbesaran tidak terlalu besar. Di laboratorium, mikroskop stereo biasanya digunakan untuk mengamati secara detail bentuk koloni dan jamur.

18)        Oven
Oven adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk memanaskan ataupun mengeringkan. Biasanya digunakan untuk mengeringkan peralatan gelas laboratorium, zat-zat kimia maupun pelarut organik. Dapat pula digunakan untuk mengukur kadar air. Tidak semua alat gelas dapat dikeringkan didalam oven, hanya alat gelas dengan spesifikasi tertentu saja yang dapat dikeringkan, yaitu alat gelas dengan ketelitian rendah. Oven juga merupakan alat sterilisasi menggunakan udara kering bertemperatur tinggi. Oven termasuk alat sterilisasi secara fisik karena menggunakan suhu dan tekanan.

Sebelumnya perlu diketahui fungsi dari beberapa tombol yang terdapat pada oven tersebut.
·         Tombol power adalah tombol yang digunakan untuk menghidupkan ataupun mematikan oven. Selain itu terdapat tombol untuk menyalakan atau mematiakn kipas. 
·         Knop berwarna biru berfungsi untuk menaik turunkan kecepatan putaran kipas.
·         Pada bagian depan oven terdapat 2 layar yang menunjukkan suhu. Layar PV menunjukkan suhu alat sedangkan layar SV menunjukkan suhu yang diinginkan. 
·         Tombol set, up (panah keatas) dan down (panah kebawah) digunakan untuk mensetting suhu yang diinginkan. Dapat pula untuk mensetting waktu.

19)                 Autoklaf
Autoklaf adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan. Tekanan yang digunakan pada umumnya 15 Psi atau sekitar 2 atm dan dengan suhu 121oC (250oF). Jadi tekanan yang bekerja ke seluruh permukaan benda adalah 15 pon tiap inchi2 (15 Psi = 15 pounds per square inch). Lama sterilisasi yang dilakukan biasanya 15 menit untuk 121oC.
Cara Penggunaan :
Ø  Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu banyaknya air dalam autoklaf. Jika air kurang dari batas yang ditentukan, maka dapat ditambah air sampai batas tersebut. Gunakan air  hasil destilasi, untuk menghindari terbentuknya kerak dan karat.
Ø  Masukkan peralatan dan bahan. Jika mensterilisasi botol beretutup ulir, maka tutup harus dikendorkan.
Ø  Tutup autoklaf dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada uap yang keluar dari bibir autoklaf. Klep pengaman jangan dikencangkan terlebih dahulu.
Ø  Nyalakan autoklaf, diatur timer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu 121oC.
Ø  Tunggu hingga air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen autoklaf dan terdesak keluar dari klep pengaman. Kemudian klep pengaman ditutup (dikencangkan), tunggu sampai selesai. Penghitungan waktu 15’ dimulai sejak tekanan mencapai 2 atm.
Ø  Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dalam kompartemen turun hingga   sama dengan tekanan udara di lingkungan (jarum pada preisuregauge menunjuk ke angka nol). Kemudian klep-klep pengaman dibuka dan keluarkan isi autoklaf dengan hati-hati.

20)                 Incubator
Inkubator adalah alat untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang terkontrol. Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu. Kisaran suhu untuk inkubator adalah 10-70oC.

21)                 Orbital shaker
Orbital Shaker digunakan sebagai alat untuk homogenisasi campuran larutan, mempercepat proses pendinginan suatu larutan, dan menjaga aerasi tetap merata dan optimal dalam keperluan inkubasi sampel.

22)                 Hotplate
Hot Plate adalah suatu alat yang digunakan dalam proses pemanasan. Dalam laboratorium hot plate dapat digunakan sebagai pengganti dari pembakar bunsen. Alat ini memiliki prinsip kerja yaitu dengan mengubah energi listrik menjadi energi panas. Fungsi lain dari hot plate yaitu untuk membantu proses homogenitas larutan.

23)                 Colony counter
Colony counter berfungsi sebagai penghitung jumlah colony bakteri atau jamur, cara menggunakannya setelah kita Onkan. Kita menyimpan cawan petri yang berisi bakteri atau jamur kedalam kamar hitung.

24)                 LAF
Biological Safety Cabinet (BSC) atau dapat juga disebut Laminar Air Flow (LAF) adalah alat yang berguna untuk bekerja secara aseptis karena BSC mempunyai pola pengaturan dan penyaring aliran udara sehingga menjadi steril dan aplikasisinar UV beberapa jam sebelum digunakan.
Cara menggunakan LAF:
Ø  Hidupkan lampu UV selama 2 jam, selanjutnya matikan segera sebelum mulai bekerja
Ø  Pastikan kaca penutup terkunci dan pada posisi terendah.
Ø  Nyalakan lampu neon dan blower.
Ø  Biarkan selama 5 menit.
Ø  Cuci tangan dan lengan dengan sabun gemisidal / alkohol 70 %.
Ø  Usap permukaan interior BSC dengan alkohol 70 % atau desinfektan yang cocok dan biarkan menguap.
Ø  Masukkan alat dan bahan yang akan dikerjakan, jangan terlalu penuh (overload) karena memperbesar resiko kontaminan.
Ø  Atur alat dan bahan yang telah dimasukan ke BSC sedemikian rupa sehingga efektif dalam bekerja dan tercipta areal yang benar-benar steril.
Ø  Jangan menggunakan pembakar Bunsen dengan bahan bakar alkohol tapi gunakanyang berbahan bakar gas.
Ø  Kerja secara aseptis dan jangan sampai pola aliran udara terganggu oleh aktivitas kerja
Ø  setelah selesai bekerja, biarkan 2-3 menit supaya kontaminan tidak keluar dari BSC
Ø  Usap permukaan interior BSC dengan alkohol 70 % dan biarkan menguap lalu tangan  dibasuh dengan desinfektan
Ø  Matikan lampu neon dan blower

25)                 Spectrophotometer
Spectrophometer adalah sebuah instrumen yang menggunakan spektrum cahaya sebagai kompenen utama pengukuran. Kemudian jelas pula kalau prinsipnya adalah serapan spektra cahaya tadi yang dilakukan oleh atom – atom, ini yang spesialnya. Fungsi dari alat ini yaitu untuk menghitung nilai kepekatan dari suatu larutan atau cairan.

26)                 Water Destiller
Water Distiller adalah alat yang digunakan untuk menyaring dan menyegarkan air. Sehingga air tersebut dapat digunakan untuk keperluan-keperluan di laboratorium. Jika air yang akan digunakan tidak melalui proses ini, maka di khawatirkan akan terjadi kontaminan zat-zat yang tidak diinginkan.
27)                 Magnetic stirrer
Magnetik stirrer adalah perangkat laboratorium yang menggunakan medan magnet berputar menyebabkan bar aduk (juga disebut "kutu") direndam dalam cairan berputar sangat cepat, sehingga aduk. Bidang berputar dapat dibuat baik oleh magnet berputar atau satu set elektromagnet stasioner, ditempatkan di bawah  cairan. Fungsi dari alat ini adalah untuk mengaduk larutan agar menjadi homogen.

28)                 Tabung durham
Tabung Durham merupakan alat yang digunakan di dunia mikrobiologi untuk mendeteksi produksi gas yang dihasilkan dari mikroorganisme. Alat ini berukuran sangat kecil, ditempatkan pada tabung reaksi yang telah berisi cairan pertumbuhan mikroorganisme dan zat indikator yang dapat menandai terjadinya perubahan warna karena adanya perubahan derajat keasaman dan gas yang dihasilkan. Produksi gas dicirikan dengan terdapatnya gas di ujung tabung durham setelah mikroorganisme diinokulasi dan diinkubasi. Penggunaan tabung durham ini biasa dilakukan pada pengujian biokimia dalam identifikasi bakteri. Metode ini pertama kali ditemukan oleh seorang ahli mikrobiologi pada tahun 1898 yang bernama Herbert Durham.

29)                 Timbangan
Timbangan berfungsi untuk menimbang media dan juga sample atau contoh uji saat preparasi.

30)                 Rotamixer
Rotamixer berfungsi untuk menghomogenkan larutan.






IV. KESIMPULAN



Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil praktikum ini adalah sebagai berikut:
1)      Setiap kali melakukan praktikum kita harus mengenal dan memahami cara penggunaan alat yang dipakai saat praktikum.
2)      Alat-alat laboratorium yang terbuat dari kaca yaitu cawan petri, pipet ukur, pipet tetes, tabung reaksi, erlenmeyer, mortar& pestle, gelas beker, gelas drigalsky, pembakar bunsen, cover glass & preparat dan tabung durham.
3)      Alat-alat laboratorium yang cukup sederhana dan mudah untuk digunakan yaitu jarum Ent, jarum Ose, pinset, ruber bulb dan mikropipet.
4)      Peralatan yang cukup besar dan rumit penggunaanya di laboratorium yaitu pH meter universal, mikroskop majemuk, mikroskop stereo, oven, autoklaf, incubator, orbital shaker, hot plate, magnetic strirrer, colony counter, LAF, spectrophotometer, water destiller.
5)      Sebagian alat-alat yang ada di laboratorium terbuat dari bahan gelas/kaca, hal ini dikarenakan gelas/kaca adalah media yang tidak mudah kontaminan dan mudah dibersihkan sehingga tidak mengganggu jalannya proses penelitian.














DAFTAR PUSTAKA



Azhie. 2013. Mikrobiologi. www.zhie.net/2013/04/Pengertian-mikrobiologi.html nnnnn
         Diakses pada tanggal 30 Maret 2016.

Dwidjoseputro, S. 1994. Mikrobiologi Pangan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Hadieotomo, R, S. 1993. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. Gramedia. Jakarta

Moningka, H. 2008. Mikrobiologi. http://harveymoningka.wordpress.com/teknik
nnnnnLaboratorium-pengenalan-alat-dan-bahan/trackback. Diakses pada tanggal nnnnn
          30 Maret 2016.

Sutedjo, M. 1996. Mikrobiologi Tanah. Rhineka Cipta. Jakarta.



















































LAMPIRAN








1 komentar:

  1. The King Casino - Facebook - CommunityKaaba
    The King Casino We've got the biggest, most popular and the best gaming gioco digitale machines 더킹카지노 in the industry! We're offering 10cric login you the BEST casino

    BalasHapus